Hari itu, aku bertemu dengannya
Sejenak aku membisu
Melihatnya
Memperhatikannya
Dalam bisu, tertutup kabut
Hingga tiba waktunya
Menatapnya untuk terakhir kalinya
Hanya bisa mengucap permisi
Waktu kulewati,
Memandangnya dari kejauhan
Tanpa berani mengucap sapa
Harapan menguap,
Takut menyelimuti hati
Takut, takut salah, takut kecewa
Sadar waktunya telah berlalu
Perasaan tak menentu
Keberanian tak kunjung menyatu
Mengharap kabar dari seberang yang tak kunjung datang
Sedih, sesal, sungkan menari-nari seirama
Ingin dikenal, tanpa sengaja
Ingin disapa, tanpa sengaja
Kini hanya bisa memandangi
Dengan hati tersayat
Menanti, menanti, menanti
Sampai kapan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar